Kadis Kominfotik hadiri Dialog Publik "Peluang dan Tantangan Generasi Muda Menghadapi Revolusi Industri 4.0"

BANDARLAMPUNG--- Dialog Publik ”Disrupsi Pembelajaran di Perguruan Tinggi Akibat Kemajuan Teknologi Informasi”.GSG Universitas Lampung, Selasa (19/03) pagi.


Dalam sambutan Gubernur Lampung yang dalam kesempatan ini di wakili oleh Kepala Dinas Kominfotik Provinsi Lampun - A. Crisna Putra. Dewasa ini zaman sudah semakin berkembang, zaman dimana daya saing serta tantangan menjadi lebih tinggi dari sebelumnya. Era ini disebut juga dengan era disrupsi. Era disrupsi ini merupakan fenomena ketika masyarakat menggeser aktivitas-aktivitas yang awalnya dilakukan di dunia nyata ke dunia maya. Fenomena ini berkembang pada perubahan pola dunia bisnis. Kemunculan transportasi gadget/daring adalah salah satu dampaknya yang paling populer di Indonesia. Sebenarnya hampir satu dasawarsa Indonesia terlambat dalam mengadopsi teknologi komunikasi khususnya internet.  Internet telah berkembang pada kecepatan yang melampaui langkah kita untuk mengikutinya. Di satu pihak, kehadiran internet mampu menciptakan lalu lintas komunikasi sedemikian cepat. Ungkap Kepala Dinas Kominfotik Provinsi Lampung.

Kadis Kominfotik Provinsi Lampung menjelaskan, " jika dulu panggilan video tersendat karena koneksi yang kurang stabil, saat ini semua orang di kota-kota besar dapat melakukannya kapan saja dan hampir dimana saja. Oleh karena itu, kehadiran dan perkembangan media digital sungguh memberi kemudahan akses bagi siapapun untuk mengirim dan menerima informasi secepatnya. Kualitas internet yang semakin baik merupakan salah satu dampak pembangunan akses informasi yang dimungkinkan kebijakan dan wewenang pemerintah. Pemerintah bahkan berupaya agar penyelenggara jasa telekomunikasi bergerak untuk membangun infrastruktur tidak hanya di wilayah padat penduduk saja, tapi juga di daerah terpencil", Ungkapnya.


Layanan internet yang sedemikian cepat memberi ruang bagi beragam aplikasi dan piranti lunak untuk diciptakan, dan memiliki termpat - tempatnya   sendiri   dalam      hidup masyarakat. Buah karya intelektual dari perkembangan ini tidak jarang mengubah tatanan hidup,   atau   yang   biasa  kita kenal sebagai disrupsi. Ingat sistem cyber-fisik, Internet of Things (IoT), blockchain, komputasi awan dan komputasi kognitif, untuk menciptakan perusahaan digital yang saling terkait dan mampu menghasilkan keputusan yang lebih tepat.